Lagu suram, menenggelamkan hari
Senjakala berlalu bersama teh yg belum lagi habis kuseruput
Ritual khas barisan lelaki Ininnawa juga belum selesai
Sampai suatu ketika, waktu serasa habis terkuras oleh alunan musik yg ganjil
Aku mabuk, terhuyung- huyung mengapung di udara
Dimana perempuanku?
Entah bagaimana tubuh liarku menggeliat
Kurasakan tubuhku menghangat, suara desahan dibawa angin berhamburan di udara
Itu perempuanku, seluruh organ tubuhku rusak seketika
Semburat senja yang ganas pada gambar surelis: kemerahan merahan yg beku, pasir darah termuntahkan dari langit kemudian bumi menadahnya dalam kesahajaan
Malam lalu menutup semua bayang- bayang
Tapi tidak dengan bayangmu
(Puri taman sari, di suatu senja)
ADS HERE !!!