Kami berada di Rumah Sakit Islam Faisal Makassar selama beberapa hari karena ibu mertua sakit. Beliau lelah, kata dokter. Memang selama beberapa bulan terakhir beliau "mempress" pekerjaan di rumah karena istri saya sedang hamil dan pembantu pun tidak ada.
Tapi bukan itu masalah yang membuat saya terkesan di rumah sakit. Kurang lebih 5 hari kami di sini, pasien yang menjadi teman sekamar ibu(satu kamar 2 pasien) semuanya beragama Nasrani. Sudah dua pasien yang bergantian datang semuanya beragama sama. Di waktu tertentu terdengar suara nyanyi, nyanyi pujian yang merupakan khas Nasrani. Apatah lagi setiap pembesuk yang datang mereka selalu berdoa dengan khusyuk demi kesembuhan si pasien. Berbeda halnya dengan pembesuk yang membesuk ibu mertua, belum kusaksikan seorangpun datang lalu berdoa demi kesembuhan si pasien. Ah, agaknya kita kalah dari mereka pada soal ini. Ini bukan soal generalisasi keadaan ummat islam, tapi agaknya sangat jarang kita jumpai seorang pembesuk muslim mendoakan si pasien. Faktor terbesarnya adalah gengsi dan kedangkalan ilmu. Gengsi itu maksudnya adalah takut dibilang ustadz atau berlebihan dalam beragama, takut ditertawakan atau dianggap kuno. Sementara kedangkalan ilmu maksudnya adalah ketidaktahuan akan hal ini atau keraguan akan kuasa Tuhan yang dapat menyembuhkan segala jenis penyakit. Sayup saya mendengar selipan nynyian tetangga nasrani itu "Mukjizat itu nyata..." Luar biasa keyakinan mereka. Padahal Mukjizat itu lebih pantas buat Muslim, bukan untuk mereka. Sayang kami Muslim lemah iman.
Hal lain yang saya temukan di sini adalah kebersihan kamar dan halaman kamar serta toilet. Bukan kami yang membersihakan kamar, halaman dan toilet, tapi mereka, si nasrani itu. Sementara kami hanya menyaksikan mereka beraksi dengan malu-malu. Malu, karena dalam agama kami "kebersihan adalah sebagian dari Iman" hanyalah slogan kosong layaknya slogan para caleg. Kita menyaksikan di setiap tempat pembuangan sampah selalu dipasangi pamplet "jagalah kebersiahan" atau "buanglah sampah di tempatnya. Apa artinya ini, artinya bahwa Muslim Indonesia pada umumnya belum sadar kebersihan sehingga harus diingatkan berkali-kali.
Ah, ini hikmah yang hilang dari ummat Islam, jajak yang hilang. Kita lebih pantas memilikinya.
ADS HERE !!!