SD, saya tidak pernah berpikir bahkan terbayangkan untuk menjadi huffaz. Saya tidak pernah mendengar tentang itu. Di SMP kelas dualah saya mendengar, melihat meski yang saya saksikan itu adalah bukan seorang hafiz 30 juz, tapi bacaannya indah. Tartil. Bacaan yang tidak pernah saya dengar sebelumnya. Maklum, saya adalah anak yang dibesarkan di perkampungan. Bacaan imam kampung itu serampangan, cadal. Itu awal inspirasinya.
Lalu teman saya rutin ikut pengajiannya, sayapun diajak. Saya melihat teman saya memegang mushaf. Itupun terasa aneh buatku. Mushaf itu apa? Teman saya itu mengaji, lalu ia menunjukkan ayat yang ia hafalkan, ayat-nya panjang-panjang. Kerenlah..!
Inspirasi ke dua.
Lalu mulai menghafal juz 30, An-Naba...Surah ini kuhafal sampai 6 bulan. Susah, Lidah saya gak terbiasa meliuk-liuk. Akhirnya....
Kutemukan caraku sendiri untuk menghafal....
ADS HERE !!!