(16 Juli 2012 pukul 14:34)
SM kesekian...
Di
atas pusaramu tak ingin kutabur bunga-bunga kedukaan. Kau belum mati,
hanya mulut sejarah yang telah menyebar berita bangkai di setiap kepala
yang bersedih pada tempat-tempat yang pernah engkau singgahi dan kau
menanamkan kata dari lukamu di halaman-halaman rumah penduduk yang
sungguh hati mencintaimu, dan kini semesta telah menyemainya meski
dengan kucuran air mata kesedihan karena kenangan denganmu begitu tajam
menggerus setiap tulang sum-sum jiwa yang rindu.
Di atas
pusaramu tak akan kusiram dengan air lara kehilangan. Kau masih di hati
setiap jiwa yang telah memalingkan pandangannya pada taman yang kau
bangun di atas singgasana darah juang tanpa pamrih, pada setiap sejarah
suci yang kau pertahankan dengan kepalan tanganmu yang berbau mawar yang
kelopaknya telah disentuh oleh bibir mustafa sebagai kecupan cita.
Tak
ada kembang duka dan lara pilu di atas pusaramu yang sunyi didekap oleh
rembulan ilahi setiap purnama. Sebab kematianmu bukanlah kematian
tetapi mekaran bunga-bunga keabadian sepanjang masa.
by Saff Muhtamar
ADS HERE !!!