18 September 2010 jam 4:52
Seorang kekasinh bertanya kepada kekasihnya:
A:Aku mungkin tak mengenal rotasi, habis cahaya adalah gelap, habis gelap semakin gelap"
B: Bpakah kamu ingin menyalahi hukum alam bahwa habis gelap terbitlah terang?
A:
Aku tahu, bahkan aku mengerti hukum alam bahwa kegelapan akan berakhir.
Tapi bagiku setelah gelap tidak selalu terang. Karena Tuhan masih
memiliki lebih banyak lagi selain gelap dan terang. Di sana ada jutaaan
spektrum warna bersembunyi di balik warna pelangi"
B: Mmm, apakah kau masih berharap sesuatu selain cahaya benderang?
A: Bukankah jutaan warna adalah cahaya benderang juga, tak harus putih bersinar?
B: bukankah kegelapan bukanlah cahaya?
A:Memang
bukan cahaya, tapi dia adalah sebab munculnya cahaya. perhatikanlah,
bahwa seberkas cahaya itu muncul di celah-celah kegelapan.
B: Kau menang
A: Aku memang selalu menang, nah jika seandainya aku kehilangan cahaya, maka aku akan berlari menuju cahaya yang lain.
B: Kau pernah bilang cinta itu adalah cahaya.
A:
iya, cinta itu adalah cahaya Rahman dan Rahim Tuhan yang dipancarkan ke
bumi. Maka jika aku kehilangan satu cinta, aku akan berlari menuju
cinta yang lainnya dan memilih bersembunyi di balik pelangi. Memang
harus menunggu petir dan kilat menyambar agar bisa menyaksikannya tapi
setelah itu jutaan spekturm warna pelangi kan memancar. AKU BEBAS
MEMILIH CINTA.
….
Aku bebas memilih cinta. Ada cinta di
perdagangan, bisnis dan perusahaan. Ada cinta di kantor-kantor
pemrintah. Ada cinta di kampus, di gedung-gedung tinggi. Ada cinta di
gedung DPR/ MPR, Istana Negara. Ada cinta di di ketajaman
cangkul-cangkulmu membajak sawah, di peluhnya keringatmu mengayuh becak,
di pertarungan gelombang engkau mengail ikan. Ada cinta di debu-debu
jihad yang bertebaran di dunia Islam. Ada cinta yang bertebaran di
mana-mana. Engkau bebas memilih cinta. Ambillah cinta itu…
Sungguh
banyak jalan kebaikan. Tak perlu bersedih hati bagi yang engkau yang
tak bisa berbuat seperti yang di lakukan oleh saudara-saudaramu yang
lain. Sebab ada cinta di hadapanmu, terhadap apa yang sedang engkau
kerjakan, di situ engkau bisa berbuat kebajikan. Jikapun kalian tak bisa
menggemakan “Allahua Akbar” bersama para mujahid di bumi para Nabi,
Palestina, maka di snipun engkau bisa berteriak lantang kepada penguasa
zalim
Rasulullah s.a.w. ditanya tentang jihad yang lebih utama,
lalu beliau menjawab :
"Mengucapkan kata-kata yang benar di hadapan penguaas yang zalim. "
Itulah cinta