Fir'aun
yang tengah duduk di atas tahtanya berseru kepada seluruh
pembesar-besarnya: Biarkan aku membunuh Musa dan hendaklah dia memohon
kepada Tuhannya. Aku khawatir dia akan menukar peraturan pemerintahan ini dengan agamanya atau dia akan menimbulkan kerusakan di muka bumi(Gaafiir:26).
Perhatikan kekhawatiran Fir'aun dengan dakwah Musa! Khawatir Musa akan
menggantikan otoriternya dengan agama yang dibawanya.
Kekhawatiran
yang lainnya adalah Musa dapat mengambil hati massa rakyat sehingga
kekuasaan fir'aun beralih kepada Musa. Dengarlah kekhawatiran Fir'aun
ini:
" sesungguhnya perbuatan ini adalah suatu tipuan yang
telah kamu rencanakan di dalam kota ini, untuk (mengambil alih rakyat
dan) mengeluarkan mereka dari kota ini"(Qs 7:123)
Tirani
membentengi kekuasaannya dengan ketakutan. Takut jikalau pahlawan yang
muncul dari rahim rakyat mengambil hati massa dan melakukan revolusi.
Maka dia harus segera dilenyapkan. Seperti itu juga kekhawatiran
pembesar-pembesar istana.
" Apakah kamu akan membiarkan MUsa dan kaumnya untuk berbuat kerusakan di negeri ini?"(7:127)
Kerusakan
apa yang dimaksudkan oleh pembesar-pembesar istana itu? Tidak ada
kerusakan, kecuali ini hanyalah puncak dari akal sehat para penguasa
untuk menghentikan pergerkan nurani dari pahlawan itu. Maka lihatlah
tahun-tahun sebelum reformasi itu digelar, setiap gerakan-gerakan yang
ada, dicurigai sebagai pemborontak. Aktifis diculik dan dibunuh. Hingga
kini pun belum ditemukan jasad-jasadnya.
Itulah dia rumus
sederhananya: Bahwa Tirani itu membentengi kekuasaannya dengan
ketakutan. Saat ketakutan itu memuncak maka akal sehatpun sampai di
puncak. Yang terjadi adalah fitnah. Fitnah itu akan menggerek
leher-leher pergerakan itu sedapat mungkin. Jadinya karena Osama
dianggap teroris, maka seluruh kaum muslimin di penjuru dunia akan
merasakan pahitnya tamparan itu. Setiap pergerakan ummat akan difitnah,
pesantren-pesantren dianggap sarang teroris dan, dan......