Perang
itu bengis, memusnahkan jiwa muda, jiwa sehat kuat, dan berani dan
banyak mengandung pengharapan buat masyarakat, memusnahkan harta
berjuta-juta, memperdalam dendam kesumat satu Negara dengan Negara
lain….Perang itu semata-mata kemauan dan perbuatan manusia, dan boleh
dikehendaki dan diperhentikan oleh manusia pula. Perang tidak lain
melainkan penjelmaan persaiangan ekonomi yang terakhir : buat merebut
pasar, merebut bahan dan merebut tempat buat menanam kapital sendiri
dengan aman dan untung banyak. Perang ialah bentuk terakhir dari
persaingan ekonomi. Disinilah pula terbentuk sejelas-jelasnya kebenaran,
bagaimana keadaan ekonomi itu (baca persaingan kapitalisme) membentuk
pesawat membunuh.( Tan Malaka dalam Madilognya hal 76)
Awalnya
peperangan itu masih dalam skala kecil, antar individu, individu yang
tertindas oleh individu lainnya. Dalam masyarakat, ada masyarakat
tertindas oleh kaum yang berkuasa, lalu menjelma menjadi dua kubu yang
besar lintas Negara: Ada Negara yang terjajah melawan kaum penjajah.
Awalnya adalah perseteruan fikiran setiap individu yang merasa ditindas
dan mulai berfikir untuk segera bangkit melawan penindasan: awalnya
dalam skala kecil..lalu menjelma menjadi mabda’(ideology). Saling
berbenturan satu dengan lainnya..seterusnya. Seterusnya perang akan
berkobar hingga ada satu kekuatan yang besar mendominasi kekuatan
lainnya dan tak terkalahkan. Sementara pihak yang terkalahkan hanya bisa
mengamini dan tak bisa berbuat apa-apa. Di sinilah kedamaian mungkin
akan terwujud.
Ada peperangan yang hanya bisa disadari
oleh orang-orang yang berakal, perang abadi yang terpampang jelas di
hadapan mata kita. Peperangan antara kebatilan dan kebenaran: Perang
idiologi antara ideology yang batil melawan yang hak. Ini bukan pada
persoalan apakah kitalah yang dipilih untuk lahir menjadi pahlawan atau
tidak, sederhananya dulu, apakah kita siap bertarung di atas jalan
kebenaran atau malah mengusung kebatilan lalu membelanya mati-matian.
Inilah perang abadi, antara dua kubu yang jelas berbeda dilihat dari
segi manapun. Bahkan Bush telah membentangkan tirai penghalang yang
semakin mempejelas tentang siapa melawan siapa.: Either you with Us or
terrorist, bersama kami atau bersama terorist.
Dan nikmatilah peperangan ini sebab peperangan ini akan segera
berlanjut sampai ada kekuatan yang terwujud dan tak bisa terkalahkah.
Kapankah? Kukira tak ada orang yang mau diperlakukan semena-mena, pasti
ada perlawanana. Anda tinggal memilih: Bersama kami atau bersama
mereka.