Dalam serpih-serpih cahaya
dan gerak-gerik halus benda-benda
tersimpan rahasia, mengapa kita ini ada
-Andrea hirata-
Alkisah!
...Sebuah
gelombang kecil asyik bermain enjot-enjotan di tengah lautan. Ia naik
turun. Ia maju mudur. Ia berputar dan bergulung-gulung. Ia berayun-ayun.
Ia begitu bahagia, seolah segalanya takkan berakhir. Dengan riang ia
menikmati angin sejuk dan udara basah yang bertiup lembut. Begitu
sepoi-sepoi.
Begitulah sampai suatu saat dalam jarak
yang tak lagi jauh dari pantai, ia menyaksikan gelombang-gelombang
lainnya di depannya pecah, terhempas berhamburan begitu menyetuh
daratan. Pada akhirnya, semua hancur berantakan. Tak berwujud lagi.
Tanpa bekas. tak berjejak.
"Oh Tuhan," ujarnya
bergidik, "Alangkah mengerikannya." Ia memandang dirinya. Ia memang
merasa lebih besar kini dibanding tadi ketika masih di tengah samudra.
Tapi apa artinya bertambah ukuran jika kebinasaan begitu dekat?
"Lihat!" Pekiknya ketakutan saat menatap tepian, "Akan seperti mereka itukah nasib kita nanti?
Sebuah
gelombang lain yang lebih dewasa segera menjaringnya. Melihat
kemurungan saudaranya itu, bertanyalah gelombang kedua kepada gelombang
pertama. "Ada apa dengamu? Mengapa engkau tampak begitu sedih dan
tubuhmu menciut lagi?"
Sang
gelombang pertama menukas sendu. "Engkau tidak mengerti!", katanya
dengan nada putus asa. "Semua gelombang seperti kita akan memukul
karang-karang pantai. Kita semua pasti kalah, pecah, terhambur dan
hancur. Tidakkah kau sadar bahwa kita semua akan binasa dan lenyap tanpa
sisa? Tidakkah itu mengerikan?"
Gelombang kedua
tersenyum. "Kawan," ujarnya dengan menatap mesra, " ketahuilah bahwa
engkau bukanlah gelombang. Engkau adalah bagian dari samudra."
***
Semenjak
membaca kisah ini, kita pasti akan menatap takjub betapa sosok demi
sosok ombak tak takut hancur berkeping-keping dipecah karang. Itu sebab
mereka insyaf diri sebagai bagian yang tak terpisahkan dari samudra
akbar yang terus bergelora. Begitulah kita dalam dekapan ukhuwah,
diberikan peran-peran sejarah oleh jamaah utuk bergerak, memberi
pemandangan indah pada dunia. Tetapi hakikatnya kita semua adalah bagian
dari satu ummat, sebentuk lautan keagungan tak bertepi...
SALIM A FILLAH
ADS HERE !!!