Kamu kader dakwah, akan senang menebar cinta. Bukan melawan kebencian dengan kebencian. Sebab kamu tahu, kebencian tidak pernah mendapatkan apapun selain kebencian. Bukan pula melawan hujatan dengan hujatan. Sebab sudah termafhum bahwa hujatan tidak akan menghentikan masalah bahkan malah menjauhkan solusi.
Kamu kader dakwah, tidak tidak membiarkan penyakit ashabiyah itu mengurung kebebasan berpikirmu. Mengangkat setinggi-tingginya jamaahnya/partainya seperti orang yang tengah kesurupan: melampaui batas kewajaran. Sebab kesalahan tidak akan menjauhi pada yang tidak maksum. Karena terlampau diagungkannya Khalid bin Walid sehingga Umar membuat keputusan kontroversial yang dicatat sejarah dalam suratnya: Aku takut kamu terpengaruh oleh mereka dan merekapun terpengaruh olehmu. Dakwah adalah pekerjaan logis.
Lalu kader yang baik akan bersimpuh munajat kepada Allah saat dikritik, bukan sekadar bela diri apalagi pembenaran diri. Sebab, tidak selalu difahami bahwa kritikan sebagai tanda kebenaran langkah dakwah meskipun memang begitu tabiatnya.
Kamu kader dakwah, tidak mencaplok surga sendiri-sendiri. Sebab ilmu amal jama'i sudah mendarah daging memenuhi sekujur tubuh. Sebab surga terlalu luas untuk dimasuki hanya seorang diri.
Kader dakwah, mereka adalah pasukan yang terasah jiwanya dari jebakan dunia yang memikat. Harta, tahta dan wanita....
ADS HERE !!!