Dimabuk retorika, bergelut teori kebangkitan di sana-sini. Menenteng narasi falsafah platoism hingga Taoism. Mengambil sebagiannya lalu membunuh sebagiannya. Menggaris celaan sebagai ambang batas antara kemunafikan dan keberimanan. Sampai di situ saja, minus kreatifitas gerakan, seolah menyengajai kubangan kejumudan.
Pekerjaan simultan dalam upaya memenangkan dan mempertahankan Din atas din yang lain adalah kata lain dari dakwah. Ia merangkum sekian banyak kreatifitas gerakan di semua lini kehidupan. Menyusup seperti udara yang menyinggahi wadah kosong menjadi penuh. Sementara pemabuk itu, memenuhi yang yang sudah tersesaki, lalu membunuhnya. Atau sekadar berdiri di singgasana mimbarnya melolong panjang.
Wahai pemabuk yang masih menyukai pertarungan di batas wacana kebangkitan, kerja kami akan meninggalkan kalian di sudut sejarah terjauh. Yang tanpa kerja, akan tertinggal. Sebab hanya berbicara(mungkin) bukan sebuah alternatif terbaik menggerakkan roda dakwah untuk melintasi setiap zaman yang berbeda dan serba mengejutkan.
ADS HERE !!!